Innalillahi wa innaillaihi rojiun.
Dewan Kesenian Metro Turut berdukacita yang dalam Atas berpulangnya Mamak Lawok, seniman tradisi lisan Lampung, dari Kab. Pesisir Barat. Mamak Lawok dikenal sebagai pelaku seni sastra lisan yaitu Hahiwang. Hahiwang adalah syair yang berisi nasehat-nasehat yang berkenaan dengan agama.
Awal beliau belajar hahiwang pada saat duduk di bangku Sekolah Dasar, beliau diperkenalkan hahiwang dari sang ibu. Dulu hahiwang difungsikan untuk pengembangan/penyebaran agama Islam, yang melantuntan syair-syair hahiwang adalah para kaum wanita. Dahulu orang-orang Belanda mengganggap hahiwang sebagai hiburan semata tanpa mengetahui arti sebenarnya. Karena pada zaman dahulu, penyebaran agama dilakukan tidak terbuka seperti sekarang. Salah satu caranya yaitu dengan seni sastra lisan.
Hahiwang sendiri sejatinya adalah lantunan syair yang berisikan ungkapan perasaan kesedihan yang pada zaman dahulu biasanya dilantunkan untuk mengekspresikan suasana hati.
Atas kesetiaannya melestarikan hahiwang, Mursi Marsudin mendapat Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tahun 2020 dan Anugerah Maestro Sastra tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Selamat Jalan Maestro