
Oktober selalu punya cara sendiri untuk menghadirkan suasana baru. Di tengah rutinitas harian yang kadang terasa berat, seni kembali datang menawarkan ruang untuk bernapas lebih lega. Dewan Kesenian Metro, lewat program-programnya, ingin menjadikan bulan ini sebagai momen untuk berjumpa, berbagi, dan menemukan kembali kehangatan dalam cerita.

Perjumpaan pertama hadir pada Jumat, 10 Oktober 2025, lewat Workshop Pantomime untuk para guru SD dan MI sederajat. Di Gedung Nuwo Budayo Metro, para pendidik akan diajak bermain dengan ekspresi, mengenal bahasa tubuh yang sederhana namun kuat, tanpa perlu satu kata pun. Ada keindahan yang lahir dari diam, ada pesan yang tersampaikan lewat gerak. Dan mungkin, dari sana, mereka akan pulang dengan bekal baru untuk menyemangati murid-muridnya.

Sabtu, 11 Oktober 2025, pagi hari, giliran para remaja SMA yang akan merangkai kata dalam Workshop Menulis Cerpen. Imajinasi mereka akan dituangkan menjadi kisah, sederhana tapi penuh makna. Di ruangan yang sama, ide-ide segar akan lahir, menjadi potongan cerita yang kelak bisa dikenang. Untuk sebagian siswa, mungkin inilah awal dari perjalanan panjang di dunia tulis-menulis. Untuk yang lain, cukup menjadi pengalaman indah yang tak terlupakan.
Dan ketika sore menjelang, suasana akan berubah lebih hangat. Diskusi Sastra hadir sebagai ruang bersama, menghadirkan Dewan Kesenian Metro berkolaborasi dengan komunitas Lampung Literature. Tak ada jarak antara penulis dan pembaca, tak ada sekat antara yang datang untuk berbagi dan yang sekadar mendengar. Kata-kata akan menemukan rumahnya, dan setiap orang punya kesempatan untuk menaruh sedikit cerita di sana.
Begitulah Oktober di Metro. Ia hadir bukan hanya sebagai angka di kalender, tetapi sebagai perjalanan yang menghubungkan kita lewat seni. Sebuah undangan terbuka untuk siapa saja yang ingin merasakan kebersamaan, kehangatan, dan tentu saja, cerita.
Mari datang, mari hadir. Karena dalam setiap perjumpaan, ada kisah yang menunggu untuk kita bawa pulang. Sampai jumpa di ruang-ruang seni, di mana kata, gerak, dan imajinasi saling bertemu.